Cette recherche porte sur l’acte d’

Cette recherche porte sur l’acte d’invitation au mariage eta pour but,d’abord, de révéler les
caractéristiques de tel acte dans les cartes d’invitation en français et en vietnamien puis
d’identifier des ressemblances et des différences qui sont culturellement déterminées. Pour ce
faire, nous avons décrit la formulation et le fonctionnement pragmatique des cartes
d’invitation au mariage dans les deux langues du point de vue de la politesse linguistique. Le
résultat de l’analyse nous a permis, par la suite, d’identifierles particularités dans la
formulation des cartes ainsi que dansles stratégies de politesse privilégiées dans les deux
communautés française et vietnamienne. Cette étude nous amène à conclure qu’à la différence
de l’individualité qui caractérise la culture occidentale y compriscelle de la France, les
Vietnamiens, de tradition de riziculture, mettent beaucoup plus d’importance sur le respect de
l’honneur, et ont peur de perdre la face, de faire perdre celle de l’autre, d’être différents des
autres, d’être hors du commun. Par conséquent,ils optent très souvent pour des modèles
traditionnels de cartes d’invitation sans trop d’éléments de personnalisation et privilégient la
politesse positive.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penelitian ini berfokus pada undang-undang undangan pernikahan eta ditujukan, pertama-tama, untuk mengungkapkanKarakteristik dari tindakan tersebut dalam undangan dalam kartu Prancis dan Vietnam dapatmengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang budaya ditentukan. Untuk inilakukan, kami menggambarkan perumusan dan fungsi praktis kartuundangan pernikahan dalam dua bahasa dari perspektif linguistik kesopanan. TheHasil analisis memungkinkan kita, kemudian, menemukan fiturformulasi kartu serta disukai di kedua strategi kesopanan danslesMasyarakat Perancis. Penelitian ini membawa kita untuk menyimpulkan bahwa perbedaanindividualitas yang mencirikan kebudayaan Barat y compriscelle Perancis,Tradisi Vietnam beras, menempatkan banyak penekanan lebih besar pada rasa hormat darikehormatan dan takut kehilangan wajah, kehilangan yang lain, harus berbeda dariorang lain, untuk menjadi luar biasa. Sebagai akibatnya, mereka sering memilih untuk modeltradisional undangan tanpa terlalu banyak unsur personalisasi dan nikmatpositif kesopanan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penelitian ini berfokus pada tindakan undangan ke eta pernikahan dimaksudkan, pertama, untuk mengungkapkan
karakteristik tindakan semacam itu di kartu undangan di Perancis dan Vietnam dan
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang secara budaya ditentukan. Untuk ini
akhirnya, kita menggambarkan perumusan dan pengoperasian kartu pragmatis
undangan untuk pernikahan di kedua bahasa dari perspektif kesantunan linguistik. The
Hasil analisis, kami kemudian, identifierles dari keanehan dalam
perumusan kartu dan Inthe strategi kesantunan disukai di kedua
masyarakat Perancis dan Vietnam. Penelitian ini membawa kita untuk menyimpulkan bahwa perbedaan
individualitas yang mencirikan budaya Barat ada compriscelle Perancis,
tradisi beras Vietnam, menempatkan lebih banyak penekanan pada menghormati
kehormatan, dan takut kehilangan muka, kehilangan satu sama lain, untuk menjadi berbeda dari
orang lain, menjadi tidak biasa. Oleh karena itu, mereka memilih untuk model sering
kartu undangan tradisional tanpa banyak elemen kustomisasi dan menekankan
kesopanan positif.