Je demandai :– Pourquoi ?Il répondi

Je demandai :
– Pourquoi ?
Il répondit, en riant :
– Pourquoi ? Retournez ce nom et vous avez mori, mourir…
Voilà jeune homme, pourquoi je me suis installé dans ce
pays.
Et, ravi de sa plaisanterie, il m’entraîna en se frottant les
mains.
Dès que j’eus avalé une tasse de café au lait, il fallut visiter
la vieille cité. J’admirai la maison du pharmacien, et les autres
maisons célèbres, toutes noires, mais jolies comme des bibelots,
avec leurs façades de pierre sculptée. J’admirai la statue de la
Vierge, patronne des bouchers, et j’entendis même, à ce sujet, le
récit d’une aventure amusante que je conterai un autre jour,
puis le docteur Bonnet me dit :
– Maintenant je vous demande cinq minutes pour aller voir
une malade, et je vous conduirai sur la colline de Chatel-Guyon,
afin de vous montrer, avant le déjeuner, l’aspect général de la
ville et toute la chaîne du Puy-de-Dôme. Vous pouvez
m’attendre sur le trottoir, je ne fais que monter et descendre.
Il me quitta en face d’un de ces vieux hôtels de province,
sombres, clos, muets, lugubres. Celui-là me parut d’ailleurs
avoir une physionomie particulièrement sinistre, et j’en découvris
bientôt la cause. Toutes les grandes fenêtres du premier
étage étaient fermées jusqu’à la moitié par des contrevents de
bois plein. Le dessus seul s’ouvrait, comme si on eût voulu empêcher
les gens enfermés en ce vaste coffre de pierre de regarder
dans la rue.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aku bertanya:-Mengapa?Dia menjawab, tertawa:-Mengapa? Kembali nama dan Anda memiliki mori, mati...Pria muda ini, mengapa aku menetap di ininegara.Dan, senang dengan leluconnya, ia menyeret saya menggosoktangan.Segera setelah saya telah ditelan secangkir Cafe au lait, itu perlu untuk mengunjungikota tua. Aku rumah apoteker, dan lainnyarumah terkenal, Semua hitam, tapi bagus seperti pernak-pernik,dengan fasad mereka batu ukiran. Aku adalah patungPerawan, Santo pelindung tukang jagal, dan aku mendengar bahkan mengenai masalah ini,cerita menyenangkan petualangan yang saya conterai hari yang lain,kemudian Dr. Bonnet berkata:-Sekarang saya meminta Anda lima menit untuk pergi dan melihatpasien, dan aku akan memimpin di lereng bukit yang Castellan-Guyon.untuk menunjukkan Anda, sebelum makan siang, penampilan UmumKota dan seluruh rantai Puy de Dome. Kamu bisamenunggu saya di trotoar, aku melakukan itu naik dan turun.Ia meninggalkan saya di depan salah satu hotel tua ini oleh provinsitertutup, gelap, suram, diam. Satu ini sepertinya saya jugamemiliki fisiognomi terutama jahat, dan saya menemukansegera penyebab. Semua jendela-jendela besar yang pertamalantai ditutup hingga setengah oleh kawat gigi darikayu solid. Hanya atas membuka, seolah-olah itu sudah ingin mencegahterkunci orang di dada batu besar ini untuk menontondi jalan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aku bertanya:
- Mengapa?
Dia menjawab sambil tertawa:
- Mengapa? Kembali nama dan Anda mori mati ...
Orang muda, mengapa saya menetap di ini
negara.
Dan, senang dengan lelucon, ia membawa saya, menggosok nya
tangan.
Segera setelah saya menelan secangkir kopi susu, itu perlu untuk mengunjungi
kota tua. Saya mengagumi kimia dan lainnya
rumah yang terkenal, semua pernak-pernik hitam, tapi cantik,
dengan fasad batu berukir mereka. Saya mengagumi patung
Perawan Maria, santo pelindung tukang daging dan mendengar bahkan pada ini,
kisah petualangan yang menyenangkan saya akan memberitahu hari lain,
maka Dr Bonnet mengatakan:
- Sekarang saya meminta Anda lima menit untuk melihat
sakit, dan saya akan membawa Anda di bukit Chatel-Guyon,
menunjukkan, sebelum makan siang, penampilan umum dari
kota dan seluruh rantai Puy-de-Dome. Anda dapat
menunggu saya di trotoar, aku hanya naik dan turun.
Dia meninggalkan saya di depan salah satu hotel provinsi tua,
gelap, tertutup, diam, sedih. Yang satu ini tampaknya saya juga
memiliki wajah yang sangat menakutkan, dan saya menemukan
segera menyebabkan. Semua jendela besar pertama
lantai ditutup hingga setengah dari jendela
kayu solid. Yang paling atas terbuka, seolah-olah ingin menjaga
orang dikurung dalam kotak batu besar untuk menonton
jalan.