Le temple de Borobudur, en indonési

Le temple de Borobudur, en indonésien Candi Borobudur, est une importante construction bouddhiste, construite aux viiie et ixe siècles à l’époque de la dynastie Sailendra dans le centre de l’île de Java en Indonésie[1].

Le site, construit aux alentours de l’an 800, semble avoir été abandonné vers l’an 1100.

Pendant une tournée d’inspection à Semarang dans le centre de Java en 1814, Thomas Stamford Raffles, alors lieutenant-gouverneur de l’île, entendit parler d’un grand monument dans la forêt près du village de Bumisegoro. Ne pouvant pas s’y rendre lui-même, il envoya H. C. Cornelius, un ingénieur néerlandais, y faire des recherches. Pendant deux mois, Cornelius et ses 200 hommes abattirent des arbres, firent brûler la végétation

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Candi Borobudur, di Indonesia Candi Borobudur, adalah konstruksi besar Buddha, yang dibangun pada abad ke 8 dan 9 pada saat dinasti Sailendra di pusat pulau Jawa di Indonesia [1].Situs, dibangun sekitar tahun 800, tampaknya telah ditinggalkan sekitar tahun 1100.Selama tur pemeriksaan ke Semarang Jawa Tengah tahun 1814, Thomas Stamford Raffles, kemudian Letnan Gubernur Pulau, mendengar sebuah monumen besar di hutan dekat desa Bumisegoro. Tidak bisa ada dirinya sendiri, Dia mengutus H. C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, penelitian. Selama dua bulan, Cornelius dan orangnya 200 ditembak jatuh pohon, menurut membakar vegetasi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Candi Borobudur di Indonesia Candi Borobudur, adalah sebuah bangunan Buddhis yang penting, yang dibangun pada abad kedelapan dan kesembilan dengan waktu dari dinasti Sailendra di Jawa Tengah di Indonesia. [1] Situs ini, dibangun pada Sekitar tahun 800, tampaknya telah ditinggalkan sekitar tahun 1100. Selama tur inspeksi ke Semarang di Jawa Tengah pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles, maka letnan gubernur pulau, mendengar sebuah monumen besar di hutan dekat desa Bumisegoro. Tidak dapat sampai ke sana sendiri, ia mengirim HC Cornelius, seorang insinyur Belanda, melakukan penelitian. Selama dua bulan, Cornelius dan 200 nya pria menebang pohon, menyebabkan vegetasi terbakar