En nous reportant au schema present

En nous reportant au schema presente a figure 4, nous pouvons cette fois non seulement distinguer les entreprises du secteur des arts des celles qui sont definies comme des industries culturelles, mais aussi voir nettement dans quels cas il convient de parler de marketing classique ou plutot de marketing des arts et de la culture.



Au quadrant 3, ou l'on trouve les entreprises centrees sur le marche, l'approche marketing sera essentiellement traditionnelle.

Par contre, au quandrant 1, ou les entreprises sont essentiellement centrees sur le produit, l'approche marketing correspondra au modele marketing des arts et de la culture.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Berpotongan skema ini adalah gambar 4, kita dapat saat ini tidak hanya untuk membedakan perusahaan di sektor seni dari orang-orang yang didefinisikan sebagai industri budaya, tetapi juga dengan jelas melihat di mana itu harus berbicara tentang klasik marketing atau pemasaran kesenian dan kebudayaan agak.Kuadran 3, atau menemukan perusahaan yang berfokus pada pasar, pendekatan pemasaran akan pada dasarnya tradisional.Di sisi lain, ke kuadran 1, atau perusahaan yang terutama difokuskan pada produk, pendekatan pemasaran akan sesuai dengan model pemasaran seni dan budaya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengacu kita untuk skema ini memiliki 4 kita bisa kali ini tidak hanya membedakan seni bisnis sektor mereka yang didefinisikan sebagai industri budaya, tetapi juga jelas melihat dalam kasus apa yang harus berbicara tentang pemasaran klasik atau lebih tepatnya dari pemasaran Seni dan Budaya. Dalam kuadran 3, di mana kita menemukan perusahaan yang berfokus pada pasar, pendekatan pemasaran akan dasarnya tradisional. Dengan kontra, di Kuadran 1, atau bisnis difokuskan terutama pada produk, 'pendekatan pemasaran akan sesuai dengan model pemasaran seni dan budaya.