épanouies font, au pied du mur, un

épanouies font, au pied du mur, un beau bourrelet de fleurs blanches
sur qui bourdonne un peuple de mouches.
La fillette qui coud près de l’entrée appelle tout à coup :
– M’man !
La mère répond :
– Qué qu’t’as ?
– Le r’voilà.
Elles sont inquiètes depuis le matin, parce qu’un homme
rôde autour de la maison : un vieux homme qui a l’air d’un pauvre.
Elles l’ont aperçu comme elles allaient conduire le père à
son bateau, pour l’embarquer. Il était assis sur le fossé, en face
de leur porte. Puis, quand elles sont revenues de la plage, elles
l’ont retrouvé là, qui regardait la maison.
Il semblait malade et très misérable. Il n’avait pas bougé
pendant plus d’une heure ; puis, voyant qu’on le considérait
comme un malfaiteur, il s’était levé et était parti en traînant la
jambe.
Mais bientôt elles l’avaient vu revenir de son pas lent et fatigué
; et il s’était encore assis, un peu plus loin cette fois,
comme pour les guetter.
La mère et les fillettes avaient peur. La mère surtout se tracassait
parce qu’elle était d’un naturel craintif, et que son
homme, Lévesque, ne devait revenir de la mer qu’à la nuit tombante.

Son mari s’appelait Lévesque ; elle, on la nommait Martin,
et on les avait baptisés les Martin-Lévesque. Voici pourquoi :

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

font mekar, di kaki dinding, manik-manik bunga putih yang indahpada yang hums orang-orang dari lalat.Gadis yang sews dekat pintu masuk disebut tiba-tiba:-Saya manusia!Ibu merespon:-Apa yang Anda punya?-R ' di sini.Mereka prihatin sejak pagi, karena seorang priamengintai di sekitar rumah: seorang lelaki tua yang tampak seperti orang miskin.Mereka melihatnya sebagai mereka akan memimpin Bapa untukperahu, untuk kapal itu. Dia duduk di pit, di depanpintu mereka. Kemudian, ketika mereka kembali ke pantai, merekamenemukan itu di sana, yang tampak di House.Dia tampak sakit dan sangat menyedihkan. Ia tidak bergerakSelama lebih dari satu jam. kemudian, melihat bahwa itu dianggapsebagai penjahat, ia berdiri dan mulai menyeretkaki.Tetapi segera mereka melihatnya datang kembali dari tidak lambat dan lelah; dan dia masih duduk, sedikit lebih jauh saat ini,ingin menonton.Ibu dan anak-anak merasa takut. Ibu terutama tersiksakarena dia malu oleh alam, dan bahwa yangLaki-laki, Lévesque, harus kembali dari laut saat senja.Suaminya disebut Lévesque; Itu disebut Martin.dan telah dibaptiskan Martin-Lévesque. Berikut ini alasannya:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

bermekaran di kaki dinding, manik indah bunga putih
pada orang berdengung lalat.
Gadis yang menjahit di dekat pintu masuk yang disebut tiba-tiba:
- Ibu
Ibu itu menjawab:
- Qué qu't ? ace
-. The r'voilà
Mereka khawatir sejak pagi karena seorang pria
. berkeliaran di sekitar rumah, orang tua yang tampak seperti orang miskin
Mereka memiliki wawasan mereka akan memimpin Ayah di
kapalnya untuk boarding. Dia duduk di selokan di depan
pintu mereka. Kemudian ketika mereka kembali dari pantai, mereka
menemukan dia di sana, menonton rumah.
Dia tampak sangat sakit dan sengsara. Dia tidak bergerak
selama lebih dari satu jam; Kemudian, melihat bahwa ia sedang
seperti seorang penjahat, ia bangun dan pergi dengan menyeret
kaki.
Tapi segera mereka telah dia kembali ke nya lambat dan lelah
; dan dia masih duduk sedikit lebih jauh saat ini,
seperti untuk menonton.
Ibu dan anak perempuan takut. Ibu sangat khawatir
karena ia takut alami, dan nya
manusia, Lévesque, harus kembali ke laut pada malam hari. Suaminya disebut Lévesque; nya, itu disebut Martin, dan mereka telah dibaptis Martin Lévesque. Berikut ini alasannya: