comprit enfin qu’elle ne réussirait

comprit enfin qu’elle ne réussirait point, et ne sachant de quelle
ruse user, elle dit à Servigny :
– Vous savez, mon cher duc, que je vous garde tous deux ce
soir. Nous irons déjeuner demain au restaurant Fournaise, à
Chatou.
Il comprit, sourit, et s’inclinant :
– Je suis à vos ordres, marquise.
Et la journée s’écoula lentement, péniblement, sous les
menaces de l’orage.
L’heure du dîner vint peu à peu. Le ciel pesant s’emplissait
de nuages lents et lourds. Aucun frisson d’air ne passait sur la
peau.
Le repas du soir aussi fut silencieux. Une gêne, un embarras,
une sorte de crainte vague semblaient rendre muets les
deux hommes et les deux femmes.
Quand le couvert fut enlevé, ils demeurèrent sur la terrasse,
ne parlant qu’à de longs intervalles. La nuit tombait, une
nuit étouffante. Tout à coup, l’horizon fut déchiré par un immense
crochet de feu, qui illumina d’une flamme éblouissante et
blafarde les quatre visages déjà ensevelis dans l’ombre. Puis un
bruit lointain, un bruit sourd et faible, pareil au roulement
d’une voiture sur un pont, passa sur la terre ; et il sembla que la
chaleur de l’atmosphère augmentait, que l’air devenait brusquement
encore plus accablant, le silence du soir plus profond.
Yvette se leva :
– Je vais me coucher, dit-elle, l’orage me fait mal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

dipahami akhirnya bahwa dia akan berhasil titik, dan tidak tahu apapengguna Ruse, dia mengatakan kepada Servigny:-Anda tahu, saya sayang Duke, yang aku terus kedua inidi malam hari. Kami akan pergi ke Makan Siang Besok di restoran Fournaise, untukChatou.Dia mengerti, tersenyum, dan membungkuk:-I 'm di pesanan Anda, marquise.Dan hari pergi dengan perlahan-lahan, menyakitkan, di bawahancaman badai.Jam makan siang datang secara bertahap. Beratnya surga diisiawan lambat dan berat. Tidak ada sensasi udara diteruskankulit.Makan malam itu juga diam. Ketidaknyamanan, malu,semacam rasa takut tidak jelas tampaknya membuat diamdua laki-laki dan dua perempuan.Ketika sampul dihapus, mereka tetap di Teras,Berbicara pada interval panjang. Malam jatuh, satumalam pengap. Tiba-tiba, cakrawala terkoyak oleh besarHook's api, yang menyala api menyilaukan dansuram empat muka yang sudah dimakamkan di tempat teduh. Kemudiansuara jauh, tuli dan rendah kebisingan, seperti rollingMobil di sebuah jembatan, berlalu di bumi; dan tampaknya bahwakehangatan suasana meningkat, udara menjadi tiba-tibabahkan lebih memberatkan, keheningan malam mendalam.Yvette rose:-Saya pergi tidur, katanya, badai sakit saya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

akhirnya menyadari bahwa ia tidak berhasil, dan tidak tahu apa
tipu muslihat pengguna, dia berkata kepada Servigny:
- Kau tahu, Sayang Duke, aku tetap berdua ini
malam. Kita akan pergi makan siang besok Fournaise restoran di
Chatou.
Dia mengerti, tersenyum dan membungkuk:
- Saya siap melayani Anda, Marquise.
Dan hari berlalu perlahan, menyakitkan, di bawah
ancaman badai.
The waktu makan malam datang secara bertahap. Langit dipenuhi berat
awan lambat dan berat. Tidak ada udara dingin akan melintas di atas
kulit.
Makan malam juga diam. Ketidaknyamanan, rasa malu,
semacam ketakutan yang tidak jelas tampak bisu mereka
dua pria dan dua wanita.
Ketika penutup telah dihapus, mereka tetap di teras,
hanya berbicara interval waktu yang panjang. Malam jatuh, sebuah
malam gerah. Tiba-tiba, cakrawala robek oleh besar
kait api, yang menyala dengan api yang memukau dan
wajah pucat empat sudah dimakamkan di tempat teduh. Kemudian
suara jauh, membosankan, kebisingan rendah, seperti bergulir
mobil di sebuah jembatan, lulus di bumi; dan tampaknya bahwa
panas dari atmosfer meningkat, udara tiba-tiba menjadi
. bahkan lebih memberatkan, keheningan malam terdalam
Yvette berdiri
- Aku akan tidur, katanya, badai sakit.