Demande pardon au propriétaire.Le g

Demande pardon au propriétaire.
Le gars ne dit point un mot.
Alors, l’ayant saisi sous les bras, l’ancien gendarme le souleva
de terre, et il se mit à le fesser avec une telle violence que je
me levai pour arrêter les coups.
L’enfant maintenant hurlait :
– Grâce ! – grâce ! – grâce ! – je promets…
Cavalier le reposa sur le sol, et le forçant, par une pesée sur
les épaules, à se mettre à genoux :
– Demande pardon, dit-il.
Le garnement murmurait, les yeux baissés :
– Je demande pardon.
Alors son oncle le releva et le congédia d’une gifle qui faillit
encore le culbuter.
Il se sauva et je ne le revis pas de la soirée.
Mais Cavalier paraissait atterré.
– C’est une mauvaise nature, dit-il.
Et, pendant tout le dîner, il répétait :
– Oh ! ça me fait deuil, monsieur, vous ne savez pas comme
ça me fait deuil.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meminta maaf kepada pemilik.Orang mengatakan titik kata.Kemudian, memiliki disita di bawah lengan, mantan polisi mengangkatbumi, dan dia mulai memukul dia dengan kekuatan yang sayagot untuk menghentikan tembakan.Anak sekarang berteriak-teriak:-Terima kasih! -Terima kasih! -Terima kasih! -Aku berjanji...Cavalier beristirahat di lantai, dan memaksa dia, dengan menimbangbahu, berlutut:-Meminta pengampunan, kata.Tua banyol bersungut-sungutlah tentang, kenalannya mata:-Saya meminta pengampunan.Kemudian pamannya diangkat dan diberhentikan dari tamparan yang gagalmasih jatuh.Ia melarikan diri dan saya melihat tidak malam.Tapi Knight tampak terkejut.-Ini adalah bersifat jahat, katanya.Dan, selama makan malam, ia mengulangi:-Oh! Itu membuat saya berdukacita, Mr, Anda tahu tidak sepertiItu membuat saya berkabung.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meminta maaf kepada pemilik.
Orang tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Kemudian, setelah menguasai di bawah lengan, mantan polisi mengangkatnya
dari tanah, dan mulai memukul dia dengan kekerasan seperti yang saya
bangun untuk menghentikan . hit
Anak itu berteriak sekarang:
- Terima kasih! - Terima kasih! - Terima kasih! - Aku berjanji ...
Cavalier beristirahat di tanah, dan memaksa, dengan membebani
pundaknya, untuk berlutut:
- Tanyakan pengampunan, katanya.
banyol bergumam, melihat ke bawah:
-. Saya minta maaf
kemudian pamannya membesarkannya dan diberhentikan dia dengan tamparan yang hampir
masih jatuh.
Dia berlari dan saya tidak melihatnya lagi malam itu.
Tapi Cavalier muncul kewalahan.
-. Ini adalah sifat jahat, katanya
Dan untuk seluruh makan malam, dia mengulangi:
- Oh! itu menyedihkan saya, Pak, Anda tidak tahu bagaimana
itu membuat saya bersedih.