Elle ne reparut qu’à l’heure du dîn

Elle ne reparut qu’à l’heure du dîner, très pâle, très grave.
Tout le monde était gai cependant. Servigny avait acheté chez
un marchand du pays des vêtements d’ouvrier, un pantalon de
velours, une chemise à fleurs, un tricot, une blouse, et il parlait
à la façon des gens du peuple.
Yvette avait hâte qu’on eût fini, sentant son courage défaillir.
Dès que le café fut pris, elle remonta chez elle.
Elle entendait sous sa fenêtre les voix joyeuses. Le chevalier
faisait des plaisanteries lestes, des jeux de mots d’étranger,
grossiers et maladroits.
Elle écoutait, désespérée. Servigny, un peu gris, imitait
l’ouvrier pochard, appelait la marquise la patronne. Et, tout
d’un coup, il dit à Saval :
– Hé ! patron !
Ce fut un rire général.
Alors, Yvette se décida. Elle prit d’abord une feuille de son
papier à lettres et écrivit :
« Bougival, ce dimanche, neuf heures du soir.
« Je meurs pour ne point devenir une fille entretenue.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dia muncul pada jam makan siang, sangat pucat, sangat serius.Namun setiap orang adalah ceria. Servigny telah membeliseorang pedagang dari negara pekerja pakaian, celana dariBeludru, kemeja bunga, rajutan, Blus, dan ia berbicaraseperti orang-orang.Yvette adalah cemas bahwa itu selesai, merasa keberaniannya gagal.Segera kopi diambil, dia pergi bersamanya.Dia mendengar di bawah suaranya bahagia jendela. Knightdari lestes lelucon, permainan kata-kata dari orang asing,kasar dan canggung.Dia mendengarkan, putus asa. Servigny, sedikit abu-abu, ditirupekerja Patil, disebut marquise Santo pelindung. Dan,tiba-tiba, ia mengatakan kepada Saval:-Hey! bos!Ini adalah umum tertawa.Kemudian, Yvette memutuskan. Dia pertama kali mengambil selembar suaraalat tulis dan menulis:' Bougival, minggu ini, sembilan jam di malam hari."Aku sedang sekarat untuk tidak menjadi seorang gadis yang terawat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dia muncul kembali hanya makan waktu, sangat pucat, sangat serius.
Semua orang gay sekalipun. Servigny telah dibeli dari
dealer di negara pakaian pekerja, celana
beludru, kemeja bunga, sweter, blus, dan ia berbicara
dengan cara orang-orang biasa.
Yvette cemas bahwa kita telah selesai, Merasa keberaniannya samar.
Begitu kopi dibuat, ia pergi ke dia.
Dia mendengar suara-suara bahagia di bawah jendelanya. Ksatria
adalah lelucon armada, bermain kata-kata asing,
kasar dan kaku.
Dia mendengarkan putus asa. Servigny, sedikit abu-abu, meniru
pekerja mabuk, disebut Marquise pemilik. Dan semua
tiba-tiba, ia berkata kepada Saval:
- Hey! Boss!
Ada tertawa umum.
Jadi Yvette memutuskan. Dia pertama kali mengambil selembar nya
kop surat dan menulis:
"Bougival, Minggu ini, sembilan di malam hari.
"Aku mati agar tidak menjadi seorang wanita simpanan.