Souvent le profesionnel de la cultu

Souvent le profesionnel de la culture pense que le danger pour l'organisation culturelle serait de voir ses missions culturelles s'effacer peu a peu derriere la seule logique de seduction (des publics, des tutelles, des medias) propre aux objectifs de nature sociale et financiere.

c'est la raison pour laquelle une organisation culturelle doit apprendre a connaitre le marketing. En consequence, une bonne politique marketing, dans champ culturel, doit commencer par une reflexion approfondie sur l'identite de l'organisation, son metier, ses missions et objectifs, ainsi que sur l'organisation du travail permettant de les remplir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sering budaya profesional percaya bahwa bahaya organisasi budaya akan melihat misinya budaya memudar sedikit baru-baru ini di belakang logika rayuan (penonton, perwalian, media) untuk tujuan dari sifat sosial dan keuangan.Ini adalah alasan mengapa sebuah budaya organisasi harus belajar untuk tahu pemasaran. Oleh karena itu, baik politik pemasaran, bidang budaya, harus mulai dengan refleksi identitas organisasi, Bisnis, misi dan tujuan, dan juga pada organisasi kerja untuk mengisi mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seringkali budaya profesional berpikir bahaya bagi organisasi budaya akan melihat misi budaya secara bertahap menghilang di balik satu-satunya logika rayuan (publik, perwalian, media) dengan tujuan sosial sendiri dan keuangan. Inilah sebabnya mengapa sebuah organisasi budaya harus belajar untuk mengetahui pemasaran. Akibatnya, kebijakan pemasaran yang baik, dalam bidang budaya, harus dimulai dengan refleksi menyeluruh pada identitas organisasi, profesi, misi dan tujuannya, serta organisasi kerja untuk memenuhi mereka.