Quand le jour vint, il faisait gran

Quand le jour vint, il faisait grand vent, et le matelot,
voyant qu’il ne pourrait prendre la mer, aida sa femme à raccommoder
ses filets.
Vers neuf heures, la fille aînée, une Martin, qui était allée
chercher du pain, rentra en courant, la mine effarée, et cria :
– M’man, le r’voilà !
La mère eut une émotion, et, toute pâle, dit à son homme :
– Va li parler, Lévesque, pour qu’il ne nous guette point
comme ça, parce que, mé, ça me tourne les sens.
Et Lévesque, un grand matelot au teint de brique, à la
barbe drue et rouge, à l’œil bleu percé d’un point noir, au cou
fort, enveloppé toujours de laine, par crainte du vent et de la
pluie au large, sortit tranquillement et s’approcha du rôdeur.
Et ils se mirent à parler.
La mère et les enfants les regardaient de loin, anxieux et
frémissants.
Tout à coup l’inconnu se leva et s’en vint, avec Lévesque,
vers la maison.
La Martin, effarée, se reculait. Son homme lui dit :
– Donne li un p’tieu de pain et un verre de cidre. I n’a rien
mâqué depuis avant-hier.
Et ils entrèrent tous deux dans le logis, suivis de la femme
et des enfants. Le rôdeur s’assit et se mit à manger, la tête baissée
sous tous les regards.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ketika hari datang, itu berangin, dan sisi dek,melihat bahwa dia tidak bisa mengambil laut, membantu istrinya untuk memperbaikijaring nya.Sekitar pukul sembilan, putri sulung, Martin, yang telahpencarian untuk roti, kembali saat ini saya gugup, dan menangis:-Saya manusia, r' di sini!Ibu emosi, Semua pucat dan suaminya berkata:Li -Va berbicara Levesque, jadi menonton kami titikseperti itu, karena saya, yang ternyata saya makna.Dan Levesque, seorang pelaut besar untuk kulit bata, untukpermen merah, dan mata biru menembus drue dari sebuah titik hitam, leherkuat, masih dibungkus dalam wol, karena takut angin danhujan di pantai, pergi diam-diam dan mendekati Ranger.Dan mereka mulai berbicara.Ibu dan anak mengawasi mereka dari kejauhan, cemas danbergidik.Tiba-tiba orang asing berdiri dan datang dengan Lévesque,menuju rumah.Martin, khawatir, menyusut. Pria itu berkata kepadanya:-Memberikan li p'tieu roti dan segelas Sari. Saya tidak melakukanTandai sejak hari sebelum kemarin.Dan mereka berdua di rumah, diikuti oleh wanitadan anak-anak. Para Ranger duduk dan mulai makan, kepala ke bawahSemua mata.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ketika hari itu datang, itu berangin dan pelaut,
melihat bahwa ia bisa mengambil laut, membantu istrinya untuk memperbaiki
jalanya.
Tentang 9:00, putri sulung, seorang Martin, yang telah pergi
untuk mendapatkan roti, kembali berkuasa, tampilan liar, dan berteriak:
- Ibu, r'voilà yang
ibu memiliki emosi, dan pucat, mengatakan kepada anak buahnya:
- Va li berbicara, Lévesque, untuk itu kita menunggu titik
seperti itu, karena, kereta bawah tanah, ternyata cara saya.
Dan Lévesque, seorang pelaut besar dalam bata kulit, yang
tebal, jenggot merah dan mata biru ditusuk dengan titik hitam, leher
keras, masih terbungkus wol, karena takut angin dan
hujan off, diam-diam keluar dan mendekati pencuri itu.
Dan mereka mulai berbicara.
Ibu dan anak-anak menyaksikan dari kejauhan, cemas dan
gemetar.
Tiba-tiba asing bangkit dan datang dengan Lévesque,
ke rumah.
The Martin, ketakutan, mundur. Suaminya mengatakan:
- Berikan p'tieu li roti dan segelas sari. Aku tidak melakukan apa pun
maque sejak kemarin.
Dan mereka berdua masuk ke rumah, diikuti oleh perempuan
dan anak-anak. Ranger duduk dan mulai makan, kepala di bawah
karena semua mata.