Coups de poings et de pieds. Ses en

Coups de poings et de pieds. Ses ennemis, genes par leurs longues robes, tombent aussi. Le pauvre garcon peut alors se relever et se sauver dans la rue. Il arrive à la gare en courant, quelques minutes avant le depart du trains. Il n’a plus de souliers et a perdu ses parquets.
le policier a toujours a toujours suivi les deux voyageurs comme leur ombre. Il n’espère plus les arrêter à Bombay et ets prêt à monter lui aussi dans le train pour Calcutta: mais tout à coup une idée lui traverse l’esprit, et il decide autre chose.
« Non je rest, se dit-il. Le serviteur vient de fair une faute grave contre la religion du pays. Je vais aller voir les prêtres de la pagoda… Maintenant, je tiens mon home. »

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tembakan kepalan tangan dan kaki. Musuhnya, gen oleh jubah mereka panjang, jatuh juga. Laki-laki miskin kemudian dapat memulihkan dan menyelamatkan diri di jalan. Ia tiba di Stasiun sementara berjalan, beberapa menit sebelum keberangkatan kereta api. Dia memiliki lebih sepatu dan kehilangan lantai nya.Polisi selalu selalu diikuti para dua seperti bayangan mereka. Ia berharap lebih menghentikan mereka di Bombay dan ets siap juga ke kereta ke Calcutta: tetapi tiba-tiba sebuah gagasan melintasi pikirannya, dan ia memutuskan hal lain."Tidak, aku beristirahat, katanya kepada dirinya sendiri." Pelayan datang dari fair pelanggaran serius terhadap agama negara. Aku akan pergi melihat imam-imam pagoda... Sekarang, saya ingin rumah saya. »

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tinju dan kaki. musuh gen-Nya dengan jubah mereka, juga jatuh. Anak laki-laki miskin maka bisa bangun dan melarikan diri ke jalan. Ini terjadi pada pembangkit listrik, beberapa menit sebelum keberangkatan kereta. Dia tidak memiliki sepatu dan kehilangan lantai nya.
petugas selalu telah mengikuti dua wisatawan sebagai bayangan mereka. Ia berharap lagi berhenti di Mumbai dan ets siap untuk me-mount juga di kereta ke Calcutta, tapi tiba-tiba sebuah ide terlintas dalam pikirannya, dan memutuskan sesuatu yang lain.
"Tidak, aku beristirahat, katanya. hamba memiliki kesalahan yang adil terhadap agama negara. Aku akan melihat imam dari pagoda ... Sekarang, saya ingin rumah saya. "