À l'aide de ce tableau, nous observ

À l'aide de ce tableau, nous observons que la série (suite de sons horizontale, même mode d’articulation) des occlusives sourdes /p t k/ s’oppose à celle des occlusives sonores /b d g/ par le trait de sonorité. De même la série des consonnes nasales s’oppose aux autres occlusives voisées par le trait de nasalité. Elles s’opposent aux consonnes occlusives non voisées par deux traits distinctifs, soit sonorité et nasalité.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menggunakan tabel ini, kita melihat bahwa serial (urutan suara horisontal, sama cara artikulasi) occlusive tuli /p t k / menentang yang letup nirsuara berhembus suara/b d g / oleh fitur suara. Serangkaian sama konsonan sengau menentang lain letup nirsuara berhembus disuarakan oleh stroke nasality. Mereka menentang konsonan letup nirsuara berhembus tidak afrikat oleh dua yang khas, baik nada dan nasality.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Menggunakan tabel ini, kita melihat bahwa seri (suara horisontal melanjutkan, modus yang sama artikulasi) bersuara / ptk / menentang hal itu berhenti bersuara / bdg / oleh nada line. Seri yang sama dari konsonan nasal menentang berhenti bersuara lain dengan fitur nasalitas. Mereka menentang tak terucap berhenti konsonan oleh dua fitur khas, suara dan nasalitas.