Des musulmanes trop intégrées ?Jiha

Des musulmanes trop intégrées ?

Jihane Abdoun soulève, elle, une question toute autre lors de ce débat : les femmes voilées ne seraient-elles pas en passe d’être trop intégrées dans une France aux idées arrêtées ? Si en France, on ne cesse de clamer aux étrangers de tout bord de s’assimiler et de s’intégrer quitte à bafouer leur liberté de conscience et de pratique, on oublie parfois que les intéressés sont bien plus intégrés qu’on ne voudrait le faire croire. Étudier, parler français, exprimer ses droits dans leur plénitude, débattre, porter des valeurs etc… ne sont-ce pas la preuve même d’un intérêt pour la France et du citoyenneté entière ?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Juga terintegrasi Muslim?Jihane Abdoun meningkatkan pertanyaan lain dalam debat ini: para wanita terselubung tidak akan di jalur juga akan diintegrasikan ke dalam Prancis ditangkap ide-ide? Jika di Perancis, Anda berhenti untuk mengklaim asing semua garis untuk menyerap dan mengintegrasikan bahkan melanggar kebebasan hati nurani dan praktek, kami kadang-kadang lupa bahwa yang bersangkutan terintegrasi dengan baik bahwa itu akan memiliki kita percaya. Belajar, berbicara Perancis, mengekspresikan hak-hak mereka dalam kepenuhan mereka, perdebatan, membawa nilai dll tidak hanya bukti bahkan menarik ke Perancis dan Kewarganegaraan seluruh?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Muslim terintegrasi juga?

Jihane Abdoun menimbulkan nya pertanyaan lain selama perdebatan ini: wanita berjilbab akan mereka tidak pergi ke terlalu akan dimasukkan dalam Perancis dengan ide-ide tetap? Jika di Perancis, itu tidak berhenti memprotes asing dari semua garis untuk mengasimilasi dan mengintegrasikan bahkan melanggar kebebasan hati nurani dan praktek, kita terkadang lupa bahwa pelamar jauh lebih terintegrasi dari kami ingin percaya. Penelitian, berbicara Perancis, mengungkapkan hak-hak mereka secara penuh, debat, memakai nilai-nilai dll ... bukan bukti yang sama yang menarik di Perancis dan kewarganegaraan penuh?