Le culte des anciens lettrés pour l

Le culte des anciens lettrés pour les plantes d’ornement révèle leur pensée dont on décèle deux tendances : la tendance confucéenne, la principale, rationnelle, visant à s’acquitter de ses obligations à l’égard de la communauté sociale (famille, village, nation), et la tendance taoïste, teintée de bouddhisme, moins rigide, basée sur l’affectivité et l’intuition. Ces deux tendances trouvent dans les plantes d’ornement, surtout les bonsaïs, un terrain favorable pour s’exprimer. Les amateurs les prennent pour confidents, leur confient leurs pensées, leurs sentiments, leurs aspirations.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kultus dahulu diterapkan untuk tanaman hias mengungkapkan mereka berpikir yang kami mendeteksi dua tren: Konfusianisme, rasional tren utama, untuk memenuhi kewajiban sosial masyarakat (Keluarga, Kampung, negara), dan Tao, berwarna dengan ajaran Buddha, kurang kaku kecenderungan, berdasarkan emosi dan intuisi. Kedua tren adalah tanaman hias, terutama bonsai, dasar untuk mengekspresikan diri. Penggemar membawa mereka untuk kepercayaan, mempercayakan mereka pikiran mereka, perasaan mereka, aspirasi mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penyembahan para ulama kuno untuk tanaman hias mengungkapkan pemikiran mereka yang terdeteksi dua tren: tren Konfusianisme, yang utama, rasional, untuk memenuhi kewajibannya terhadap komunitas sosial (keluarga, desa, bangsa), dan kecenderungan Tao diwarnai dengan Buddhisme, kurang kaku, berdasarkan emosi dan intuisi. Kedua tren yang ditemukan di tanaman hias, terutama bonsai, lahan subur bagi ekspresi. Penggemar mengambil untuk kepercayaan menetapkan pikiran mereka, perasaan mereka, aspirasi mereka.