La vieille femme, très dévouée, par

La vieille femme, très dévouée, paraissait toujours émue en
me revoyant, et elle me disait, à chaque départ :
– Faut penser que c’est p’t-être la dernière fois, notre cher
monsieur.
Et l’adieu désolé, craintif, de cette pauvre servante, cette
résignation désespérée devant l’inévitable mort sûrement prochaine
pour elle, me remuait le cœur chaque année, d’une
étrange façon.
Je descendis donc de cheval, et pendant que Cavalier, dont
j’avais serré la main, menait ma bête au petit bâtiment qui servait
d’écurie, j’entrai, suivi de Céleste, dans la cuisine, qui servait
aussi de salle à manger.
Puis le garde nous rejoignit. Je vis, du premier coup, qu’il
n’avait pas sa figure ordinaire. Il semblait préoccupé, mal à
l’aise, inquiet.
Je lui dis :
– Eh bien, Cavalier. Tout marche-t-il selon votre désir ?
Il murmura :
– Y a du oui et y a du non. Y a bien de quoi qui ne me va
guère.
Je demandai :
– Qu’est-ce que c’est donc, mon brave ? Contez-moi ça.
Mais il hochait la tête :

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Wanita tua, sangat berdedikasi, tampaknya selalu bergerak diMelihat kembali saya, dan dia mengatakan kepada saya, saat keberangkatan setiap:-Harus berpikir bahwa itu adalah cara p't menjadi yang terakhir kalinya, kita tercintaMr.Dan Maaf, takut ini hamba yang miskin, perpisahan inipengunduran diri putus asa sebelum kematian tak terelakkan pasti berikutnyabaginya, diaduk saya jantung setiap tahun,cara yang aneh.Jadi aku berjalan turun kuda, dan selama itu Cavalier, yangAku punya tangan terguncang, menyebabkan saya binatang kecil bangunan yang menjabat sebagaistabil, aku masuk, diikuti oleh Celeste, dapur, yang berfungsi sebagaijuga di ruang makan.Kemudian penjaga bergabung dengan kami. Aku melihat pertama kali, ituApakah tidak nya gambar biasa. Dia tampak sibuk, terlukanyaman, khawatir.Aku katakan padanya:-Yah, jumper. Semuanya bekerja sesuai keinginan Anda?Dia bergumam:-Adalah ya dan tidak. Y memiliki sesuatu yang sesuaisedikit.Aku bertanya:-Apa itu begitu, berani saya? Memberitahu saya itu.Tapi ia mengangguk:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Wanita tua, sangat berdedikasi, selalu tampak bergerak dengan
melihat saya, dan dia mengatakan kepada saya pada setiap start:
- Harus berpikir itu p't menjadi yang terakhir kalinya, kami sayang
Pak.
Dan maaf perpisahan, takut , hamba ini miskin,
pengunduran diri putus asa yang tak terelakkan pasti mendekati kematian
untuknya, mengguncang hati saya setiap tahun
cara yang aneh.
Jadi aku turun dari kudanya, dan sebagai Cavalier, yang
saya berjabat tangan memimpin kuda saya ke bangunan kecil yang berfungsi
sebagai stabil, saya masuk, diikuti oleh Celeste, di dapur, yang digunakan
sebagai ruang makan.
Kemudian penjaga bergabung dengan kami. Aku segera melihat bahwa ia
tidak sosok biasa. Ia tampak sibuk, sakit di
. nyaman, khawatir
aku berkata:
- Nah, Cavalier. ? Sementara ia bekerja sesuai dengan keinginan Anda
Dia berbisik:
- Y ya dan ada non. Y memiliki sesuatu yang cocok untuk saya
. banyak
aku bertanya:
- Apa itu, saya baik? Beritahu saya tentang hal itu.
Tapi dia menggeleng: