Rire, c'est risquer de paraître idi

Rire, c'est risquer de paraître idiot,
Pleurer, c'est risquer de paraître sentimental,
Aller vers quelqu'un, c'est risquer de s'engager,
Exposer ses sentiments, c'est risquer d'exposer son moi profond,
Présenter ses idées, ses rêves, c'est risquer de les perdre,
Aimer, c'est risquer de ne pas être aimé en retour,
Vivre, c'est risquer de mourir,
Espérer, c'est risquer de désespérer,
Essayer, c'est risquer d'échouer,
Mais il faut prendre des risques car le plus grand danger dans la vie, c'est de ne rien risquer du tout.
Celui qui ne risque rien, ne fait rien, n'a rien, n'est rien.
Il peut éviter la souffrance et la tristesse mais il n'apprend rien, ne ressent rien, ne peut ni changer ni se développer, ne peut ni aimer ni vivre...

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tertawa adalah mengambil risiko terlihat bodoh,
Menangis, adalah risiko yang muncul sentimental,
Pergi ke seseorang mengambil risiko melakukan,
Paparan perasaan adalah mengambil risiko mengekspos diri sejatinya,
menyajikan ide-idenya, mimpinya adalah untuk risiko kehilangan mereka,
cinta adalah berisiko tidak dicintai sebagai imbalannya,
Untuk hidup adalah untuk risiko sekarat,
Untuk berharap adalah risiko putus asa,
Coba, c adalah risiko kegagalan,
tetapi resiko harus diambil karena bahaya terbesar dalam hidup adalah risiko apa-apa.
Dia yang risiko apa-apa, tidak apa-apa, tidak ada, adalah apa-apa.
Dia mungkin menghindari penderitaan dan kesedihan, tetapi dia belajar apa-apa, merasakan apa-apa, tidak dapat mengubah atau tumbuh, dapat cinta dan tidak pula hidup ...