Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.
Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka ia pun harus menikahi si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.
Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan, maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Sangkuriang ketakutan dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa sang ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi, maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. Di puncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).
Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Awalnya diceritakan di kahyangan sepasang dewa ada dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh darah Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Darah dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan darah dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan darah Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun peduli (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih darah raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian terjadi tanpa sengaja meminum air seni darah raja tadi. Wayung Hyang secara antara hamil dan melahirkan diangkat bayi yang cantik, karena pada fokuskan ia adalah diangkat dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan darah raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya oleh. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama alias Dayang Sumbi, Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi diangkat pun tidak ada yang diterima.Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di membahas bukit ditemani seekor anjing jantan berlaku jika Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah ini digunakan dalan bertenun kain terjatuh ke bawah Basel-Basel. Dayang Sumbi merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu karena dia berjanji siapa pun yang torak yang terjatuh mengambilkan bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Jika Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Ikannya perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka harus menikahi pun ia jika Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani jika Tumang. Pada malam bulan purnama, jika Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli jika Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.Suatu ketika Dayang Sumbi tengah makan hati menjangan, maka memerintahkan Sangkuriang ditemani ia mengidamkan si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan seekorpun buruan. Hingga akhirnya Sangkuriang terangkai seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh jika Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena jika Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan menggunakan, akan tetapi secara tak sengaja anak menggunakan terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak menggunakan. Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh jika Tumang dan mengambil hatinya. Hati jika Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui yang dimakannya hati adalah bahwa jika pun Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.Sangkuriang ketakutan dan meninggalkan rumah lari. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya tlah mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang tlah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada darah Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentahnya (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi tlah tumbuh menjadi diangkat pemuda yang kuat, sakti, dan pesawat perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar tlah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya Bellamy. Sangkuriang tidak mengenali putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi bahwa - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentahnya, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa darah ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk perdagangan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu dengan membendung sungai Citarum semalam. Sangkuriang menyanggupinya.Maka dibuatlah perahu dari membahas pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul pokok pohon berubah menjadi Bukit Tanggul gunung itu. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada darah Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka kain putih itu bercahaya tokoh fajar yang merekah di ufuk timur. Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi, maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena seringngnya memenuhi Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar syarat dan mengamuk. Di puncak kemarahannya, bendungan yang Bellamy di Sanghyang Tikoro dijebolnya sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung menjadi surut kembali pun. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu wujud.Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang tlah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada darah Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah dana di membahas tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hosono dan Ryuichi Sakamoto diceritakan Kahyangan di Dan ADA Sepasang dewa dewi Yang berbuat Kesalahan, Sang Hyang Tunggal Maka Diposkan mereka dikutuk turun-KE hearts Bumi wujud Hewan. Sang Dewi Berubah Menjadi hutan babi (celeng) Bernama celeng Wayung Hyang, dewa darah sedangkan Berubah Menjadi Nanjing Bernama jika Tumang. Mereka Harus turun-KE Dan Bumi menjalankan hukuman bertapa mohon pengampunan agar Dapa Kembali KE wujudnya Menjadi dewa-dewi Kembali. Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara Tengah Pergi Berburu. Di Tengah hutan Sang Raja membuang seni udara daun hearts peduli Yang tertampung (keladi hutan), berbaring hearts versi disebutkan udara kemih darah raja tertampung hearts batok kelapa. Seekor babi hutan betina Bernama Celeng Wayung Hyang Yang Tengah bertapa Sedang kehausan, besarbesaran kemudian Tanpa sengaja meminum air seni darah raja Tadi. Wayung Hyang SECARA ajaib hamil Dan yang cantik melahirkan Seorang bayi, KARENA PADA dasarnya besarbesaran Adalah Seorang dewi. Bayi cantik ditemukan ITU di Tengah hutan Diposkan Yang TIDAK raja darah menyadari bahwa besarbesaran Adalah putrinya. Bayi Perempuan Dibawa KE ITU Dan keraton Diposkan ayahnya diberi nāma Dayang Sumbi Rarasati alias. Dayang Sumbi Tumbuh Menjadi gadis cantik Yang amat Jelita. Banyak para Pangeran Raja Dan Yang Ingin meminangnya, TIDAK ADA tetapi Seorang pun Yang diterima. Akhirnya para raja di ANTARA sesamanya saling berperang. Dayang Sumbi pun differences permintaannya di Diri Sendiri mengasingkan SEBUAH bukit ditemani Seekor Nanjing Jantan Yaitu Jika Tumang. Ketika Sedang asyik menenun kain, torompong (Torak) Tengah digunakan Yang KE terjatuh bertenun kain Bawah bale-bale. Dayang Sumbi KARENA MERASA malas, terlontar ucapan Tanpa dipikir dulu dia pun berjanji Siapa Yang Yang mengambilkan Torak terjatuh Bila laki-laki berjenis kelamin, dijadikan suaminya Akan, Akan jika Perempuan dijadikan saudarinya. Jika Tumang Torak mengambilkan Dan Kepada diberikan Dayang Sumbi. Akibat perkataannya ITU Dayang Sumbi Harus memegang Teguh Persumpahan Dan janjinya, Maka besarbesaran pun Harus menikahi jika Tumang. KARENA malu, Dayang Sumbi mengasingkan Kerajaan untuk review KE hutan Hidup Hanya ditemani jika Tumang. PADA Malam bulan Purnama jika Tumang Dapa Kembali KE wujud aslinya SEBAGAI dewa tampan yang, Dayang Sumbi mengira besarbesaran Bermimpi bercumbu DENGAN Yang dewa tampan Sesungguhnya Adalah wujud Yang asli jika Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya laki-laki melahirkan bayi diberi nāma Yang Sangkuriang. Sangkuriang Tumbuh Menjadi Anak Dan Yang KUAT tampan. Suatu Ketika Dayang Sumbi Tengah mengidamkan Makan hati Menjangan, Maka besarbesaran memerintahkan Sangkuriang ditemani jika Tumang Berburu untuk review KE hutan. Penghasilan kena pajak sekian Lama Sangkuriang Berburu, tetapi TIDAK Nampak Hewan buruan seekorpun berhasil. Hingga akhirnya Sangkuriang Melihat hal Seekor babi hutan Gemuk melarikan Diri yang. Sangkuriang menyuruh jika Tumang untuk review Yang Mengejar babi hutan Ternyata Adalah Celeng Wayung Hyang. KARENA jika Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang Adalah Dari Sangkuriang nenek Maka jika Tumang Sendiri TIDAK * Menurut. KARENA Kesal Sangkuriang menakut-Nakuti jika Tumang DENGAN panah, tak akan tetapi SECARA sengaja panah terlepas Anak Dan Anak jika Tumang Tertusuk terbunuh panah. Sangkuriang bingung, Lalu KARENA Maka tak Dapa Hewan buruan Sangkuriang pun menyembelih Tubuh jika Tumang Dan mengambil Hatinya. Diposkan Hati jika Tumang Sangkuriang Kepada diberikan Dayang Sumbi, Lalu Dan dimasak dimakannya. Penghasilan kena pajak Dayang Sumbi mengetahui bahwa hati yang dimakannya Adalah jika Tumang, suaminya Sendiri, Maka kemarahannya pun memuncak Serta Merta-kepala Sangkuriang dipukul DENGAN Yang Sendok Terbuat Dari Tempurung kelapa sehingga Terluka. Sangkuriang ketakutan Dan rumah Meninggalkan lari. Dayang Sumbi Yang menyesali perbuatannya Telah mengusir anaknya, Mencari Dan memanggil manggil-ke hutan memohonnya Sangkuriang untuk review Segera Pulang, tetapi Akan Sangkuriang Telah Pergi. Dayang Sumbi Sangat Sedih Dan Sang Hyang Tunggal memohon Kepada agar Kelak dipertemukan Kembali DENGAN anaknya. Itu untuk review Dayang Sumbi menjalankan tapa laku Hanya memakan Tumbuh Dan-dan tumbuhan sayuran Mentah (lalapan). Sangkuriang Sendiri Pergi mengembara mengelilingi halaman WordPress. Sangkuriang Pergi berguru Kepada Banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini Bocah Bukan Lagi, tetapi Telah Tumbuh Menjadi Seorang pemuda KUAT yang, sakti, Dan Gagah Perkasa. Penghasilan kena pajak sekian Lama Berjalan Arah KE timur akhirnya sampailah Dan Lagi di Barat Arah Tanpa Sadar Telah Tiba Kembali di Tempat Dayang Sumbi, ibunya Berada. Sangkuriang TIDAK mengenali bahwa putri cantik Yang ditemukannya Adalah Dayang Sumbi - ibunya. KARENA Dayang Sumbi tapa melakukan Dan laku Hanya memakan Tanaman Mentah, Maka Dayang Sumbi Menjadi Tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun TIDAK mulanya menyadari bahwa darah Ksatria tampan ITU Adalah putranya Sendiri. Lalu kedua insan ITU berkasih Mesra. Saat Sangkuriang Tengah bersandar Mesra Dan Dayang Sumbi menyisir Rambut Sangkuriang, Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang Adalah putranya, with Tanda luka di kepalanya, bekas Pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang Tetap memaksa untuk review menikahinya. Dayang Sumbi sekuat Tenaga berusaha untuk review menolak. Maka besarbesaran pun bersiasat untuk review menentukan Syarat Pinangan Yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu Dan Telaga (Danau) hearts Waktu Semalam DENGAN membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya. Maka dibuatlah perahu Dari SEBUAH pohon Tumbuh Yang di Arah timur, Tunggul / pokok pohon ITU Berubah Menjadi gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di Barat Sebelah Dan Gunung Burangrang Menjadi. Bantuan DENGAN para guriang (Makhluk Halus) Bendungan pun hampir Selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon Kepada Sang Hyang Tunggal Niat agar TIDAK terlaksana Sangkuriang. Dayang Sumbi menebarkan Helai kain boeh Rarang (kain putih tenunannya ulat), Maka kain putih bercahaya ITU Yang merekah Bagai fajar di ufuk timur. Para guriang Makhluk Halus anak buah Sangkuriang ketakutan KARENA mengira Mulai hari pagi, Maka merekapun lari Menghilang bersembunyi di hearts Tanah. KARENA Gagal memenuhi Syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang Menjadi Gusar Dan mengamuk. Di Puncak kemarahannya, Bendungan Yang di Berada Sanghyang Tikoro dijebolnya, Sumbat Aliran sungai Citarum dilemparkannya Arah KE timur Dan Gunung menjelma Menjadi Manglayang. Air Talaga Bandung pun Menjadi surut Kembali. Perahu DENGAN Yang dikerjakan bersusah Payah ditendangnya KE Arah Utara Berubah Dan Gunung Tangkuban Perahu wujud Menjadi. Sangkuriang Terus Mengejar Dayang Sumbi lari menghindari Yang Yang Telah anaknya kejaran Kehilangan akal sehatnya ITU. Dayang Sumbi hampir tertangkap Diposkan di Gunung Putri Sangkuriang Dan besarbesaran pun memohon Kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, Maka Dayang Sumbi pun Berubah Menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang Penghasilan kena pajak Sampai di SEBUAH Tempat DENGAN Yang disebut Ujung Berung akhirnya Menghilang alam KE gaib (ngahiyang).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..