Son objectif étant de « satisfaire

Son objectif étant de « satisfaire les papilles » plus que de répondre à un besoin vital, la gastronomie suit ou édicte des règles variables d'un pays à l'autre et dans le temps. Elles sont basées sur des techniques culinaires éventuellement très élaborées et des principes de dégustation faisant aller au-delà du plaisir immédiat, principes extrêmement variables selon les pays et les civilisations.

Les techniques culinaires sont, pour l'essentiel, celles de la cuisine ordinaire, mais exécutées à la perfection (choix des produits, température et temps de cuisson, assaisonnements), et demandent pour certaines un long apprentissage.
La notion de dégustation varie avec le contexte (convivialité joyeuse ou réunion d'experts s'érigeant en juges). De façon courante, il s'agit d'apprécier et de pouvoir analyser les accords de saveurs, les nuances de préparation, les harmonies entre mets et boissons d'accompagnement, la présentation même des mets, la qualité du service. Le « gastronome averti », parfois autoproclamé tel, est supposé capable de juger du respect des traditions ou de l'intérêt des innovations.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tujuannya adalah untuk "memenuhi selera» lebih daripada memenuhi penting perlu, gastronomi berikut atau memberlakukan aturan-aturan yang bervariasi dari satu negara ke yang lain dan dari waktu ke waktu. Mereka didasarkan pada teknik kuliner mungkin sangat rumit dan prinsip-prinsip mencicipi yang melampaui langsung kesenangan, prinsip-prinsip yang sangat variabel menurut negara dan peradaban. Teknik kuliner adalah, untuk sebagian besar, orang-orang biasa, tapi dijalankan untuk kesempurnaan dapur (pilihan produk, suhu dan waktu memasak, bumbu), dan meminta untuk beberapa lama magang. Gagasan mencicipi bervariasi dengan konteks (keramahan menyenangkan atau pertemuan ahli adalah criminalizing hakim). Secara rutin, dia datang untuk menghargai dan menganalisis perjanjian rasa, warna persiapan, harmoni antara makanan dan minuman untuk menemani, presentasi dari makanan, kualitas layanan. "Memperingatkan gastronome", kadang-kadang memproklamirkan diri seperti itu, seharusnya dapat menilai menghormati tradisi atau minat inovasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tujuannya adalah untuk "memenuhi selera" lebih dari memenuhi kebutuhan penting, keahlian memasak atau membuat undang berikut aturan yang berbeda dari satu negara ke negara lain dan dari waktu ke waktu. Mereka didasarkan pada teknik kuliner dan prinsip-prinsip mencicipi membuat mungkin rumit melampaui kesenangan langsung, sangat beragam prinsip di berbagai negara dan peradaban. Teknik-teknik kuliner pada dasarnya mereka dari dapur biasa, tapi dieksekusi untuk kesempurnaan (pemilihan produk, suhu dan waktu memasak, bumbu), dan meminta beberapa lama belajar. konsep mencicipi bervariasi dengan konteks (atau pertemuan keramahan gembira dari para ahli di mendirikan hakim). Umumnya, ia mampu menganalisis dan menghargai rasa perjanjian, nuansa persiapan, harmoni antara makanan dan minuman yang menyertainya, presentasi yang sama dari makanan, kualitas layanan. "Gourmet memperingatkan," kadang-kadang memproklamirkan diri tersebut, diasumsikan dapat menilai menghormati tradisi atau kepentingan inovasi.