Nous allons prendre le café sur le

Nous allons prendre le café sur le toit ? demanda le capitaine.

Je répondis :
– Mais oui, certainement.
Il se leva. Il faisait déjà sombre dans la salle éclairée seulement
par la cour intérieure, selon la mode des maisons mauresques.
Devant les hautes fenêtres à ogive, des lianes tombaient
de la grande terrasse où l’on passait les soirées chaudes
de l’été. Il ne restait sur la table que des fruits, des fruits énormes
d’Afrique, des raisins gros comme des prunes, des figues
molles à la chair violette, des poires jaunes, des bananes allongées
et grasses, et des dattes de Tougourt dans un panier d’alfa.
Le moricaud qui servait ouvrit la porte et je montai
l’escalier aux murs d’azur qui recevait d’en haut la lumière
douce du jour mourant.
Et bientôt je poussai un profond soupir de bonheur en arrivant
sur la terrasse. Elle dominait Alger, le port, la rade et les
côtes lointaines.
La maison achetée par le capitaine était une ancienne demeure
arabe, située au centre de la vieille ville, au milieu de ces

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mari kita ambil kopi di atap? bertanya kapten.Aku menjawab:-Tapi ya, tentu saja.Dia berdiri. Itu sudah gelap dalam kamar menyala hanyaoleh pengadilan domestik, menurut mode rumah Moor.Depan lianas hulu ledak tinggi windows jatuhTeras yang besar di mana ia menghabiskan malam hangatmusim panas. Tetap di atas meja dari buah-buahan, buah-buahan yang besarAfrika, anggur besar dan plum, buah arapir dagingnya lembut ungu, kuning, memanjang pisangdan lemak, dan tanggal yang Tougourt di keranjang alfa.Melayani moricaud membuka pintu dan aku pergitangga di azur dinding yang menerima cahaya dari atasmanis hari sekarat.Dan segera saya mengucapkan napas kebahagiaan yang datangdi teras. Dia mendominasi Aljir, pelabuhan, pelabuhan dansisi jauh.Rumah yang dibeli oleh master adalah sebuah mansion tuaArab, terletak di pusat kota tua, di tengah-tengah ini

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kami akan memiliki kopi di atap? . meminta kapten saya katakan -. Ya, tentu Dia berdiri. Itu gelap di ruang hanya diterangi oleh halaman dalam, menurut busana rumah Moor. Di depan jendela tinggi hulu ledak, tanaman merambat turun dari teras di mana kami menghabiskan malam yang hangat musim panas. Masih ada pada buah meja, buah besar Afrika, anggur besar seperti plum, buah ara daging violet lembut, pir kuning, pisang memanjang dan lemak, dan Tougourt dari tanggal dalam keranjang alfa. The negro yang melayani membuka pintu dan naik tangga ke dinding biru yang diterima dari atas cahaya manis hari mati. Dan segera aku menghela napas dalam-dalam kebahagiaan tiba di teras. Mendominasi Algiers, pelabuhan, pelabuhan dan pantai yang jauh. Rumah yang dibeli oleh kapten adalah bekas kediaman Arab, di pusat kota tua, di tengah ini