En face de la demeure, l’île de Cro

En face de la demeure, l’île de Croissy formait un horizon
de grands arbres, une masse de verdure, et on voyait un long
bout du large fleuve jusqu’au café flottant de la Grenouillère,
caché sous les feuillages.
Le soir tombait, un de ces soirs calmes du bord de l’eau, colorés
et doux, un de ces soirs tranquilles qui donnent la sensation
du bonheur. Aucun souffle d’air ne remuait les branches,
aucun frisson de vent ne passait sur la surface unie et claire de
la Seine. Il ne faisait pas trop chaud cependant, il faisait tiède ; il
faisait bon vivre. La fraîcheur bienfaisante des berges de la
Seine montait vers le ciel serein.
Le soleil s’en allait derrière les arbres, vers d’autres
contrées, et on aspirait, semblait-il, le bien-être de la terre endormie
déjà, on aspirait, dans la paix de l’espace, la vie nonchalante
du monde.
Quand on sortit du salon pour s’asseoir à table, chacun
s’extasia. Une gaieté attendrie envahit les cœurs ; on sentait
qu’on serait si bien à dîner là, dans cette campagne, avec cette
grande rivière et cette fin de jour pour décors, en respirant cet
air limpide et savoureux.
La marquise avait pris le bras de Saval, Yvette celui de Servigny.

Ils étaient seuls tous les quatre.
Les deux femmes semblaient tout autres qu’à Paris, Yvette
surtout.
Elle ne parlait plus guère, paraissait alanguie, grave.
Saval, ne la reconnaissant plus, lui demanda :

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di depan rumah, Pulau Croissy dibentuk horizonpohon-pohon besar, massa hijau, dan Anda bisa melihat panjangakhir sungai yang lebar untuk mengambang Café de la Grenouillere,tersembunyi di bawah dedaunan.Malam jatuh, salah satu malam-malam yang tenang dari tepi air, warna-warnidan sejuk, salah satu malam yang tenang yang memberikan perasaankebahagiaan. Tidak menghirup udara diaduk dahan,tidak ada sensasi angin melewati permukaan padat dan jelasSungai Seine. Itu tidak terlalu panas Namun, itu hangat; Ituitu baik hidup. Kesegaran bermanfaat tepiSeine naik ke langit tenang.Matahari pergi ke belakang pohon-pohon, lainmembalas, dan bercita-cita, tampaknya, kesejahteraan bumi tidursudah, ia bercita-cita, perdamaian ruang, acuh tak acuh kehidupandunia.Ketika keluar dari salon untuk duduk di meja, masing-masingextasia adalah. Tenderized gaiety menyerang hati; satu merasaItu akan sangat baik untuk makan di sana, dalam kampanye ini, dengan iniGreat River dan akhir hari untuk pemandangan, pernapasan iniUdara jelas dan lezat.Marchioness telah diambil lengan Saval, Yvette Servigny.Mereka adalah hanya semua empat.Dua wanita tampaknya apapun selain di Paris, Yvetteterutama.Dia hampir tidak bisa bicara, muncul lesu, serius.Saval, melakukan yang lebih, mengenali bertanya:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Di depan rumah, pulau Croissy membentuk cakrawala
pohon tinggi, massa hijau, dan Anda bisa melihat panjang
akhir sungai lebar untuk mengapung kopi Onesie,
tersembunyi di bawah dedaunan.
Malam jatuh, salah satu malam yang tenang tepi pantai, warna-warni
dan manis, salah satu malam yang tenang yang memberikan perasaan
bahagia. Tidak ada angin diaduk cabang,
tidak ada angin dingin tidak lulus pada permukaan halus dan jelas
Seine. Itu tidak terlalu panas meskipun, itu hangat; itu
baik untuk hidup. Kesegaran menguntungkan dari tepi
sungai Seine naik menuju langit tenang.
Matahari pergi ke belakang pohon, dengan lain
negara, dan bercita-cita, tampaknya, kesejahteraan bumi tertidur
sudah dicita-citakan dalam damai di ruang angkasa, kehidupan acuh tak acuh
dari dunia.
Ketika kami meninggalkan ruangan untuk duduk di meja, semua orang
pergi ke terpesona. Sebuah kegembiraan lembut menyerang hati; kami merasa
itu akan sangat bagus untuk makan di sini, di negeri ini, dengan ini
sungai besar dan akhir hari untuk pemandangan, menghirup
udara yang jelas dan lezat.
The Marchioness telah mengambil lengan Saval, Yvette bahwa Servigny. Mereka berdua keempat. Kedua wanita tampak sangat berbeda daripada di Paris, Yvette khususnya. Dia tidak berbicara hampir tidak tampak lesu, serius. Saval, mengakui sebagian besar, bertanya: