La marquise, qui croyait terminée l

La marquise, qui croyait terminée l’explication, sentit un
peu d’impatience la gagner. C’était trop maintenant. Cette
grande bécasse de fille aurait dû savoir depuis longtemps. Mais
elle ne répondit rien et répéta :
– Te lèves-tu ?
– Oui, je suis prête.
Alors sa mère lui servit de femme de chambre, lui apportant
ses bas, son corset, ses jupes ; puis elle l’embrassa.
– Veux-tu faire un tour avant dîner ?
– Oui, maman.
Et elles allèrent se promener le long de l’eau, sans guère
parler que de choses très banales.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Marchioness, yang percaya penjelasan, menyelesaikan merasasedikit tidak sabar menang. Itu terlalu banyak sekarang. IniPutri Woodcock besar yang telah dikenal untuk waktu yang lama. TapiDia menjawab tidak ada dan berulang-ulang:-Mendapatkan up Anda?-Ya, saya sudah siap.Kemudian ibunya dia menjabat sebagai pembantu, menyediakankencing, korset nya, rok-nya; dan kemudian dia menciumnya.-Apakah Anda ingin membuat putaran sebelum makan malam?-Ya, ibu.Dan mereka pergi untuk berjalan-jalan di dalam air, tanpa hampir tidakberbicara tentang hal-hal yang sangat biasa.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

The Marquise, yang percaya penjelasan lengkap, merasa
tidak sabar menang sedikit. Sekarang sudah terlalu. Ini
gadis woodcock besar seharusnya tahu lama. Tapi
dia berkata apa-apa dan berulang:
- Te-Anda meningkatkan
- Ya, saya siap.
Kemudian ibunya menjadi pembantunya, membawanya
turun, korset, rok nya; maka ia menciumnya.
- Apakah Anda ingin naik sebelum makan malam?
- Ya, Bu.
Dan mereka pergi berjalan-jalan bersama air, dengan hampir tidak
berbicara hal-hal yang sangat biasa.