La ville, sombre, avait l’aspect de

La ville, sombre, avait l’aspect des vieilles cités. Par derrière,
à perte de vue, s’étendait une plaine verte, boisée, peuplée
de villages et de villes, et noyée dans une fine vapeur bleue qui
rendait charmant l’horizon. À ma droite, au loin, de grandes
montagnes s’allongeaient avec une suite de sommets ronds ou
coupés net comme d’un revers d’épée.
Le docteur se mit à énumérer les pays et les cimes, me
contant l’histoire de chacune et de chacun.
Mais je n’écoutais pas, je ne pensais qu’à la folle, je ne
voyais qu’elle. Elle paraissait planer, comme un esprit lugubre,
sur toute cette vaste contrée.
Et je demandai brusquement :
– Qu’est-il devenu, lui, le mari ?
Mon ami un peu surpris, après avoir hésité, répondit :
– Il vit à Royat avec la pension qu’on lui fait. Il est heureux,
il noce.
Comme nous rentrions à petits pas, attristés tous deux et
silencieux, une charrette anglaise passa rapidement, venue derrière
nous, au grand trot d’un pur sang.
Le docteur me saisit le bras.
– Le voici, dit-il.
Je ne vis qu’un chapeau de feutre gris, incliné sur une
oreille, au-dessus de deux larges épaules, fuyant dans un nuage
de poussière.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kota gelap ini memiliki penampilan dari kota tua. Oleh belakang,.tak terlihat, diperpanjang hijau polos, berhutan, penduduknyadesa-desa dan kota-kota, dan tenggelam dalam denda biru uap yangini menawan cakrawala. Ke kanan, di kejauhan, besarPegunungan diperpanjang dengan babak puncak ataunet memotong sebagai kemunduran pedang.Dokter mulai menghitung negara dan puncak-puncak, sayamenceritakan kisah masing.Tapi aku tidak mendengarkan, aku berpikir tentang gila, saya lakukanmelihatnya. Dia tampak melayang-layang seperti Roh sedih,ini luas balas.Dan tiba-tiba saya bertanya:-Apa yang terjadi, dia, suami?Teman saya sedikit terkejut, setelah ragu-ragu, menjawab:-Dia tinggal di Royat bersama pension membuatnya. Dia bahagia,Itu pernikahan.Ketika kita pergi ke langkah-langkah kecil, sedih keduanya dandiam, keranjang Inggris yang cepat berlalu, datang di belakangKami, di berlari kecil besar dari keturunan asli.Dokter grabs saya lengan.-Di sini, katanya.Aku tinggal hanya abu-abu merasa topi, miring ke salah satutelinga, di atas dua bahu yang luas, melarikan diri di awandebu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kota, gelap, memiliki penampilan kota-kota tua. Dari belakang,
terlihat, berbaring dataran hijau, kayu, penduduk
desa dan kota, tertanam dalam uap biru tipis yang
membuat pemandangan yang indah. Di sebelah kanan saya, di kejauhan, besar
pegunungan membentang dengan serangkaian bulat atau atasan
dipotong seperti pedang kemunduran tajam.
Dokter mulai daftar negara dan KTT, saya
menceritakan kisah masing-masing dan semua orang.
Tapi aku tidak mendengarkan, saya pikir hanya gila, aku
melihatnya. Dia tampak melayang-layang seperti pikiran suram
di seluruh negeri yang luas ini.
Dan saya bertanya tiba-tiba:
- Apa yang terjadi, dia, suami?
Pacar saya sedikit terkejut, setelah beberapa ragu-ragu, menjawab:
- Dia tinggal di Royat dengan pensiun yang dibuat kepadanya. Dia senang,
ia pernikahan.
Ketika kami kembali perlahan-lahan, baik sedih dan
diam, bahasa Inggris gerobak berlalu dengan cepat, datang di belakang
kami di darah berlari murni.
Dokter meraih lenganku.
- Ini dia, katanya.
Aku melihat abu-abu merasa topi miring pada
telinga, lebih dari dua bahu lebar, melarikan diri dalam awan
debu.